Sumber
gambar: http://www.singsnap.com/karaoke/r/bd92492f1
Ini adalah salah satu lagu yang kepopulerannya berlaku sepanjang masa. Cocok buat nostalgia. Aslinya dinyanyikan oleh The Bangles, lalu dinyanyikan
ulang oleh grup vokal pria, Human Nature. Setelah lagu Sleeping Child,
penulis sekali lagi mencoba iseng membuat versi bahasa Indonesia Eternal Flame untuk
dinyanyikan. Tentunya dilakukan beberapa penyesuaian dan adaptasi. Silakan jika
ada saran agar lagu versi Indonesianya lebih enak dinyanyikan :)
Pembaca Lirikulogi bisa menonton
video Eternal Flame yang dinyanyikan The Bangles di sini: https://www.youtube.com/watch?v=PSoOFn3wQV4
Close your eyes,
give me your hand, Darling
Do you feel my
heart beating
Do you
understand
Do you feel the
same
Am I only
dreaming
Is this
burning an eternal flame
Terpejamlah,
berikan tanganmu
Apakah debaranku
Bisa
kau rasa
Pahamkah
engkau
Mimpikah
diriku
Apa
ini kobaran abadi
I believe it’s
meant to be, Darlin’
I watch you when you are sleeping
You belong with
me
Do you feel the
same
Am I only
dreaming
Or is this
burning an eternal flame
Kuyakin,
kau takdirku, Sayang
Kupandangi
kau terlelap
Engkau
milikku
Pahamkah
engkau
Mimpikah
diriku
Atau
ini kobaran abadi
Say my name
Sun shines
through the rain
A whole life so
lonely
And then come
and ease the pain
I don’t want to
lose this feeling oh...
Panggil
aku
Mentari
kala hujan
Hidup
sungguh sepi
Datanglah
dan menghibur
Rasa
ini jangan hilang, oh...
(Instrumental
Music)
Say my name
Sun shines
through the rain
A whole life so
lonely
And then come
and ease the pain
I don’t want to
lose this feeling oh...
Panggil
aku
Mentari
lepas hujan
Hidup
sungguh sepi
Datanglah
dan menghibur
Rasa
ini jangan hilang, oh...
Close your eyes,
give me your hand, Darling
Do you feel my
heart beating
Do you
understand
Do you feel the
same
Am I only
dreaming
Or is this
burning an eternal flame
Terpejamlah,
berikan tanganmu
Apakah debaranku
Bisa
kau rasa
Pahamkah
engkau
Mimpikah
diriku
Atau
ini kobaran abadi
Close your eyes,
give me your hand, Darling
Do you feel my
heart beating
Do you
understand
Do you feel the
same
Am I only
dreaming
Or is this
burning an eternal flame
Terpejamlah,
berikan tanganmu
Apakah debaranku
Bisa
kau rasa
Pahamkah
engkau
Mimpikah
diriku
Atau
ini kobaran abadi
(Fade out)
Close your eyes,
give me your hand, Darling
Do you feel my
heart beating
Do you
understand
Do you feel the
same
Am I only
dreaming
Or is this
burning an eternal flame
Terpejamlah,
berikan tanganmu
Apakah debaranku
Bisa
kau rasa
Pahamkah
engkau
Mimpikah
diriku
Atau
ini kobaran abadi
Bangles atau The
Bangles adalah grup musik Amerika Serikat yang
semua anggotanya adalah perempuan. Bangles ini didirikan di Los Angeles pada tahun 1981 dengan nama The
Supersonic Bangs. Mereka kemudian mengganti nama band mereka menjadi The
Bangles. Anggotanya adalah Susanna
Hoffs, Debbi Peterson, dan Vicki Peterson. Sedangkan dua anggota lainnya,
Annette Zilinkas dan Michael Steele sudah tidak tergabung dalam band.
Eternal Flame
merupakan single lagu mereka yang paling sukses. Ditulis oleh personel Bangles
bersama David Steinberg. Begitu
populer hingga banyak grup lain kemudian kembali menyanyikannya, seperti Atomic
Kitten, Human Nature, dan M.Y.M.P. Dengan Eternal Flame, The Bangles berhasil
meraih puncak tanggal lagu di AS dan Inggris. Penulis
sendiri mengetahui lagu ini setelah dinyanyikan oleh Human Nature. Sayangnya,
meski single ini sangat sukses, tak
lama setelah dirilis The Bangles pun bubar. Untungnya hal yang sama tak terjadi
pada vocal band-vocal band yang membuat kover lagu ini. Meski tak lagi
terdengar di Indonesia, Atomic Kitten, Human Nature, M.Y.M.P. masih aktif
bermusik sampai sekarang. Meskipun begitu menurut kabar The Bangles kemudian
bersatu lagi pada tahun 90-an dan tiga dari anggotanya masih bermusik sampai
sekarang.
(Link
Eternal Flame versi Human Nature di sini:
Lagu
ini juga menjadi salah satu lagu barat terpopuler di Indonesia pada dekade
1980-an. Bercerita tentang sepasang kekasih yang memiliki ketergantungan satu
sama lain. Ketika satu tak ada, maka yang lainnya pun didera sepi. Salah
seorang dari keduanya mengharap keberadaan kekasihnya bisa meredam rasa sakit karena
kesepian itu. Setiap sang kekasih memanggil namanya, ia merasa matahari
bersinar di kala hujan, dan duka-sepinya pun hilang sejenak. Ia bertanya-tanya
apakah kekasihnya bisa merasakan debaran hati yang sama. Bertanya apa memang
cinta mereka bisa terus berkobar laksana api abadi. Ada kesan insecure dalam lagu ini, tapi tidak
dibalut dalam nada yang cengeng.
Behind The Song
Api
abadi adalah kobaran api yang terus-menerus menyala sampai batas waktu yang
tidak ditentukan. Kebanyakan memang sengaja dibuat, tapi ada juga yang terjadi
secara alami. Misalnya karena kebocoran gas alam, lahan gambut yang terbakar (seam fire), atau lapisan batubara yang
terbakar (coal seam fire). Awal
terbentuknya api abadi adalah ketika ketiga hal ini bisa saja tersulut karena
disambar petir. Zaman dahulu, manusia membuat api abadi dengan kayu atau minyak
zaitun, sedangkan di zaman sekarang dengan menggunakan pasokan propana atau gas
alami. Api abadi biasa digunakan sebagai peringatan terhadap suatu tokoh atau
figur, peristiwa nasional, atau sebagai pengingat untuk meraih tujuan tertentu
(misalnya perdamaian internasional).
Pembuatan
lagu ini di inspirasi oleh dua api abadi: yang satu ada di makam Elvis Presley
yang dilihat Bangles ketika mereka mengunjungi Graceland. Dan satunya lagi
adalah api abadi di sinagoga (tempat beribadah umat Yahudi) di Palm Spring yang
pernah dikunjungi David Steinberg (yang juga berperan dalam pembuatan lagu ini)
saat ia masih kecil.
Saat
diwawancarai web Songfacts, David Steinberg mengungkapkan, “ Susanna (vokalis
dan gitaris The Bangles) bercerita kalau band baru saja mengunjungi Graceland.
Katanya ada tempat yang dikeramatkan bagi Elvis yang di dalamnya ada semacam
api abadi. Begitu mendengar kata-kata itu, aku langsung membayangkan sinagoga
di kota tempat aku dibesarkan, Palm Spring, California. Aku ingat selama kelas
Sekolah Minggu para murid diminta berjalan melalui suatu tempat suci. Di sana
ada cahaya merah kecil dan katanya cahaya itu disebut api abadi.
Sumber gambar api abadi yang ada di makam Elvis Presley, Graceland: https://id.pinterest.com/pin/22588435602126584/
“Saat
masih kecil aku berpikir api itu tak pernah padam, seperti matahari atau
sesuatu yang ada di luar jangkauan pemikiran kita. Saat aku masih kecil, rasanya
itu pemikiran yang begitu mendalam. Aku pun berpikir, ‘Wah, ini judul yang
hebat buat lagu’. Jadi dengan cepat aku pun menulis sisa lirik lagu ini
berdasarkan judul itu (Eternal Flame).”
Oya, jangan lupa untuk baca juga lirik lagu klasik lain, yaitu What A Wonderful World.
Oya, jangan lupa untuk baca juga lirik lagu klasik lain, yaitu What A Wonderful World.
Referensi:
http://popcultureaddictlifeguide.blogspot.co.id/2011/10/sunday-jukebox-eternal-flame-by-bangles.html
Tag :
S-U
0 Komentar untuk "Eternal Flame (Kobaran Abadi) by The Bangles Lirik dan Maknanya"